Redefinisi Bangsa Bermental Tempe
Gita Wirjawan
Wednesday, 05 October 2022
Discussion Forum
driando
Terima kasih teman-teman future narrators Endgame telah menyimak diskusi ini dan turut merayakan harta karun terpendam Bangsa Indonesia, Bangsa Tempe. Apa hal baru yang teman-teman pelajari dari diskusi ini? Apa menurut teman-teman "harta karun" Indonesia lainnya yang selama ini disepelekan dan bisa jadi medium kemahsyuran bangsa ini di masa depan? (Jawaban/pemikiran paling berkesan yang diposting sebelum Jumat 25 Agustus 2023 pukul 22.00 WIB berkesempatan mendapat tiket bertemu sapa di Ngobrol untuk Indonesia Maju 27 Agustus 2023 jam 18.30 di Plaza Indonesia)
14 Replies
reb
@driando Kalau menurut ku harta karun Indonesia yang masih bisa diexplore lebih adalah literaturnya. Mulai dari legenda-legenda yang kita dengar sejak kecil sampai biografi dan puisi kontemporer saat ini. Kalau aku lihat, budaya Indonesia yang ditunjukkan melalui cerita itu sangat kaya dan imaginatif, punya potensi untuk disebarluaskan ke dunia dalam berbagai bentuk seni.
Replies
MariaOktaviana
@driando "Tiada harga paling berharga di dunia daripada keluarga" mungkin bagi beberapa orang, harta karun itu bisa berupa barang atau sekadar alat untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, bagi diri saya sendiri, harta karun terutama yang Indonesia miliki adalah bonus demografi dengan berlimpahnya sumber daya manusia. Salah satu contohnya adalah terbentuknya keluarga di Indonesia. Memang kalau membicarakan seputar keluarga, tentu ada definisinya masing-masing. Dari beragamnya arti keluarga dan relasinya dengan harta karun, menurutku satu jawabannya adalah: cinta. Memang, ukuran cinta itu tiada batasnya. Bagiku sendiri, Indonesia sangat kaya akan karakter dan pendidikan yang membuat bangsa ini begitu kaya juga menjunjung tinggi keragaman budaya. Bagiku, Indonesia adalah negara yang kaya akan tenaga manusia yang membuat negara ini semakin kokoh ke depan. Justru bukan mendorong kemunduran, bonus demografi yang Indonesia miliki membuat negara ini maju melalui terbentuknya keluarga-keluarga.
Replies
Yuliana_susi
@driando selamat malam Kak Driandro, menurut saya "Harta Karun" Indonesia salah satunya adalah keragaman hayati Indonesia. Keberadaanya yg sangat beragam dan berlimpah justru terabaikan karena kita terbiasa dengan pandangan ini. Tetapi jika diexplore ada banyak sekali keuntungan dari banyaknya beragam flora Indonesia ini, dan jika kembali menengok masa lalu, Asumsi saya salah satu ketertarikan bangsa asik datang dan menduduki Indonesia adalah kekayaan hayati yang juga. Sebagai contoh hasil rempah kita. Pertanyaan muncul dibenak saya adalah justru kenapa yg berlimpah ruah ini kita tidak sadari sebagai sebuah Harta Karun yg harus kita jaga. Semoga selangkah demi selangkah kesadaran akan Indonesia yg kaya ini lebih dipahami oleh kita semua. Terimakasih 😇
Replies
Yuliana_susi
@Yuliana_susi menambahkan sedikit, Tempe juga adalah salah satu dari produk keanekaragaman hayati kita yg kaya akan kacang-kacangan. Dipadukan dengan pemahaman kak @driando dan tim untuk mengolah dan mengemasnya dengan baik, skrg menjadi sebuah nilai bagi Indonesia. Bagaimana dengan tetumbuhan yg lain, jika diperlakukan dengan sebaik-baiknya saya kira akan muncul tempe-tempe yg lainnya 😇
Replies
yudhistirayoga
@driando Kalau menurut saya salah satu harta karun Indonesia yang terpendam adalah wisatanya. Sebagai seorang ojek online yang aktif dalam area Jabodetabek, saya memperhatikan ada banyak spot dengan pemandangan indah tersembunyi yang sebenarnya cukup bagus untuk dipromosikan menjadi sarana wisata lokal. Namun sayang karena minimnya perawatan dan maraknya pungli membuat tempat-tempat yang saya maksud menjadi tidak menarik lagi. Andai saja di sana ada pengelola atau pemerintah yang menjaga dan merawat tempat tersebut, maka bukan tidak mungkin Jabodetabek pada akhirnya bisa memiliki sarana wisata yang bisa menjadi tempat liburan yang mudah dijangkau untuk warganya. Bila Jabodetabek yang terkenal dengan keruwetannya saja mempunyai "hidden gem" yang berpotensi menjadi wisata lokal, maka coba bayangkan tempat-tempat di luar Jabodetabek yang mungkin saja bisa menjadi sarana wisata mancanegara bila dikelola dan dijaga dengan benar.
Replies
katingproject
Se simple ngebahas tempe, yang jadi makanan kebanyakan orang, ternyata bisa memiliki impact yang luar biasa, dengan kerja keras yang kreatif. Sukses selalu 😊
Replies
Jimmy104
Belajar banyak banget dari episode ini. Dari yang tadinya expect untuk belajar soal tempe sebagai solusi malnutrisi, malah tiba-tiba dibawa ke pembicaraaan filosofis seperti indahnya takdir hidup jika dijalani dengan rasa penasaran dan PR besar generasi kami untuk merancang brand-building bangsa ini (bangsa kita mau dikenal seperti apa)…. Bicara soal brand-building, pernah baca satu paper soal simbiosis brand IKEA dan brand negara Swedia dengan core value: inovatif, terbuka, caring, autentik. Tempe, biodiversitas, dll. bisa sekali untuk mendefinisikan value kebangsaan kita. Tidak sabar untuk bertemu Pak Gita dan Ando hari Minggu nanti 🙏
Replies
Fachrina Salma
I studied natural science for my bachelor and I feel very empowered by this discussion. Saya yakin sains bisa membantu kita menjawab banyak masalah yang kita punya: mau itu tentang makanan, kesehatan, pendidikan, teknologi, hampir semua aspek. And I resonate to this discussion dearly (mungkin di hampir semua diskusi Pak Gita juga), that building answers to problems of humanities cannot be done by science alone. Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang sudah sangat kompleks and we need interdisciplinary efforts to develop better solutions. We better start to build a system and not just focus on standalone problems. Saya rasa ini bisa jadi kunci kesuksesan kita, karena masih banyak ruang perbaikan yang makin hari makin terasa dampaknya dan mulai banyak orang yang "geregetan" untuk memulai perubahan itu. If more people are becoming aware that they can actually do something, dan kalau lebih banyak spotlight diberikan untuk orang-orang yang berhasil mencoba berkontribusi to the better nation we collectively want, even if people do it in their own way, saya rasa ini akan berhasil. Semangat gotong royong kita bisa jadi jawabannya.
Replies
JesiNF
kebiasaan penggunaan Wastra Nusantara, seiring dengan perkembangan zaman dan terpaparnya generasi Indonesia terutama generasi muda terhadap banyaknya konten fashion dari luar (Western, Kpop, Arab), kesadaran untuk melestarikan Wastra Indonesia dan membawanya ke kancah Internasional semakin berkurang. Saat ini sudah ada beberapa anak mudah yang mulai menginisiasi gerakan ini, tapi alangkah baiknya semakin banyak rakyat Indonesia yg berkontribusi agar Wastra Nusantara semakin banyak dikenal.
Replies
Fakhra
Tempe! Kata itu langsung membawaku menyelami episode ini lebih dalam. Sebagai tempe addict, tahu bahwa ada sosok yang bisa menduniakan "harta karun simpel" itu adalah sebuah kebanggaan. Tidak muluk, aku dan banyak orang lainnya pasti merasa tergugah, what an gorgeous episode! It gives me a lot of insight and wonder. Jadi bersemangat lagi untuk merubah hal-hal kecil pada diri sendiri dan sekitar, karena hal kecil itu bisa jadi sangat berdampak if we really put our effort there. Well, hal yang mungkin adalah harta karun untuk kita lestarikan adalah "toga" aka tanaman obat keluarga yang kupelajari semasa sd. Menarik sekali jika tanaman-tanaman yang bisa mudah kita dapatkan, dipromosikan sebagai penyembuh alami di negara lain nan jauh sana. "Wah, kaya sekali Indonesia itu, ya"
Replies
putriutmr
Salah satu “harta karun” paling mendasar Indonesia adalah “terbiasa” berbicara bilingual (bahkan tringual atau lebih lagi) dikarenakan adanya begitu banyak bahasa daerah, namun sepertinya banyak individu yang mungkin karena dirasa itu hal wajar sehari - hari sehingga hal tersebut tidak dianggap sebagai sebuah “skill”, bahkan ironisnya banyak yang berpikir belajar bahasa asing adalah sesuatu yang sulit dan tidak diperlukan. Padahal kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, adalah salah satu jembatan utama untuk bisa merayakan BANYAK harta karun lainnya. Contoh sederhana, orang yang mengetahui mengenai Tempe, dan cakap berbahasa Inggris, bisa terpapar berbagai informasi dan referensi mengenai banyak hal, bisa kuliah di Massachusetts (hehe), sehingga bisa berada di titik untuk mampu mengembangkan dan memperkenalkan tempe ke seluruh dunia, sedangkan orang lain, yang juga mengenal tempe dengan baik, tapi tidak bisa berbahasa Inggris, hanya bisa terpapar informasi yang sangat terbatas, pencapaian ataupun mediumnya untuk berkembang pun kemungkinan besar tidak akan se significant orang yang bisa berbahasa inggris. (contoh extreme, bisa jadi orang tersebut berpapasan dengan Koran yang mengiklankan kompetisi membuat tempe, tapi dalam bahasa inggris, padahal informarsi dan referensi sudah ada di depan mata, tapi bisa dianggap tidak ada karna ya tau itu Koran ngomongin apa juga nggak tau). So, the ability of speaking many languages is one of Indonesian’s treasure, but we need more people to be more optimistic and acknowledging what they are capable of.
1 Replies
Yuliana_susi
@putriutmr Berbicara tentang Budaya, budaya membangun juga merupakan salah satu "Harta Karun Indonesia", keragaman budaya Indonesia memberikan banyak sekali kekayaan budaya termasuk dalam budaya membangun. Teknologi bangun ini sudah dikembangkan sejak masyarakat jaman dahulu. Pengetahuannya ini sangat kaya. Dalam hal ini saya ingin berterima kasih kepada studio Han Awal, Pak Yori Antar dan tim yang sudah mau untuk mengarsipkan satu persatu kearifan lokal dalam budaya membangun ini. Arsip ini tidak ternilai. Harapan kedepan lebih banyak dokumentasi seni bandung di Nusantara yang prinsip-prinsipnya bisa diadopsi dan diadaptasi dengan seni bangun dan kebutuhan berhuni masa skrg. Tak terbayang berapa kayaknya kita jika hal ini bisa kita capai. Apalagi jika dokumen seni bangun ini menemukan banyak prinsip-prinsip dasar membangun ini sampai ke dasarnya.
Replies
Harits
Kagum sekali dengan kiprah kak driando yang mengangkat harta karun bangsa Indonesia yang terpendam. Tempe bisa dibilang salah satu sumber protein yang paling murah yang bisa kita dapatkan di pasar, terutama mungkin karena dia berbasis nabati dan banyak orang yang masih memandang rendah tempe. Agak sedih melihat bahwa bahkan masyarakat Indonesia sendiri belum banyak yang mengapresiasi keberadaan tempe di sekitar mereka. Isu malnutrisi yang sering diangkat mas driando juga masih sangat kuat keberadaanya di negeri ini, terlebih karena banyak yang masih belum melek soal nutrisi dan mengabaikan kebutuhan gizi lain, membungkus tempe dengan keren bisa menjadi cara yang sangat bagus agar orang-orang mulai meningkatkan konsumsi tempe yang kaya akan protein.
Replies
usamahak
Beberapa waktu terakhir saya banyak mempelajari tentang nutrisi khususnya untuk membantu pola makan saya menjadi lebih sehat. Semakin lama saya belajar, terdapat kekhawatiran dimana ternyata selama ini saya dan banyak orang seperti saya abai terhadap pemenuhan nutrisi makro dan mikro. Melalui episode ini, saya belajar bahwa kita memiliki Tempe sebagai makanan yang bisa dikombinasikan dengan jamur atau mikroorganisme untuk memproduksi nutrisi tertentu yang sulit diperoleh sebelumnya. Sisi inovasi dan upaya risetnya sudah diprakarsai oleh Mas @driando. Sekarang saatnya kita mencari peran masing-masing sesuai kemampuan kita untuk melengkapi puzzle yang ada mulai dari membantu rantai pasok kedelai, membantu meningkatkan awareness urgensi pemenuhan nutrisi melalui tempe, membantu menarasikan manfaatan dari produk lokal tersebut, dan banyak aspek lainnya. Diskusi yang ingin saya lempar, peran apakah yang teman-teman bisa berikan sekarang untuk membantu Indonesia yang memiliki nilai konsumsi protein masih rendah dibandingkan negara-negara maju? Mari memulai peran kita!
Replies
Stevy
Sikap gotong royong adalah prinsip sosial yang sangat kuat dalam budaya Indonesia. Sikap gotong royong memiliki potensi besar untuk menjadi modal penting bagi Indonesia dalam mencapai kejayaan di masa depan. Pertama, sifat gotong royong sebagai modal untuk menghasilkan social entrepreneurs dan mendukung kebangkitan ekonomi nasional. Misalnya mengembangkan bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi namun lebih fokus pada perbaikan sosial. Hal ini sebenarnya sudah dikenalkan dan diaplikasikan oleh Founding Father kita, Bung Hatta, yaitu ekonomi gotong royong dalam konteks koperasi. Prinsip ekonomi gotong royong ini berfokus pada saling kerjasama dalam kegiatan ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan kolektif. Prinsip ini sangat bisa dipakai untuk menghidari negara kita dari model ekonomi kapitalis yang hanya fokus pada keuntungan pribadi.
Replies
UtariAzalika
Harta karun yang Indonesia miliki namun tergerus oleh kemajuan zaman adalah budayanya yang sangat beragam baik itu bahasa, adat istiadat, tradisi hingga berbagai prosesi adat. Di era digitalisasi dan modernisasi saat ini seolah kita merasa ketinggalan jaman jika kita masih berpaku pada adat istiadat asal kita. Atau kita, generasi muda, kadang merasa malu menggunakan dialek-dialek bahasa daerah yang kita miliki saat kita berbicara, sehingga ada usaha untuk menghilangkan dialek tersebut agar tidak terlihat saat berdiskusi. Ditambah lagi jika diskusi menggunakan “english anak jaksel”, kamu baru bisa dibilang keren. Kenapa kita jadi merasa malu dengan identitas kita sendiri yang merupakan kekayaan Nusantara yang tidak bisa dibeli dimanapun? Kenapa kita dengan sengaja mengubur logat bahasa yang membuat kita tersipu kesal jika ia terlihat? Pergeseran budaya ini semakin hari semakin kental. Padahal jika kita sadar betapa kerennya budaya yang kita miliki, kita akan mampu menciptakan keberlangsungan budaya tersebut dan membuatnya mudah diakses oleh siapapun. Dan ini menjadi salah satu pintu gerbang sektor pariwisata budaya yang jika dikelola dengan baik dan diterima dengan pikiran terbuka untuk memajukan bangsa, maka kita bisa bekerjasama dan berkoordinasi dengan tetap melestarikan budaya kita, menjadikan dia identitas keren yang kita banggakan, dan membuatnya “feel-able” bagi wisatawan asing maupun wisatawan nusantara. Impact pariwisata budaya ini jelas berdampak positif bagi berbagai ukuran keberhasilan pariwisata dan dengan strategi yang tepat kita akan dapat meminimalisir dampak negatif nya melalui kerjasama berbagai aktor yang terlibat dalam mengembangkan dan mempromosikan budaya bagi milenial jaman sekarang maupun wisatawan asing yang akan melihat budaya kita sebagai dayatarik kunjungan wisata. Budaya Indonesia adalah potensi terbesar yang Indonesia miliki, tidak hanya jumlah budayanya yang sangat banyak namun juga didukung oleh jumlah penduduknya yang juga banyak. Bayangkan jika semua budaya itu lestari dan memiliki keterbukaan terhadap dunia luar, ia akan memberi kontribusi besar untuk kemajuan Indonesia.
Replies
To join the discussion and comment, please Login
Participate in another discussion